Mourinho Beri Madrid Latihan Keras

19 Jul 2010


Real Madrid butuh persiapan lebih matang demi meraih titel di musim depan. Kendati kompetisi baru akan di mulai lebih dari sebulan lagi tapi Jose Mourinho sudah memberi mereka latihan keras.

Kedatangan Mourinho di Santiago Bernabeu membawa ekspektasi tinggi. Pelatih yang sudah membawa Inter Milan meraih treble gelar itu didaratkan untuk mendongkrak prestasi Madrid setelah pada musim lalu Los Merengues mengalami nihil gelar.

Kompetisi La Liga 2010-11 masih akan dimulai pada 28 Agustus mendatang. Tetapi, Mourinho sejak jauh-jauh hari sudah mempersiapan skuadnya itu dengan serius.

"Mourinho meyakinkan kami bahwa kami tidak bisa bersantai selama latihan dan kami sangat senang dengan dia. Kami berlatih dengan agresif dan dengan segala yang kami punya. Untuk mencapai kemenangan kami memang harus menderita ketika latihan," ujar Marcelo dikutip AFP.

"Mourinho adalam orang yang baik. Dia berbicara kepada seluruh tim dan sama sekali tidak ada perlakukan istimewa terhadap salah satu pemain kami."

Marcelo menegaskan target timnya musim ini sama seperti musim-musim sebelumnya yaitu dengan menjadi juara. "Tujuan kami selalu menjuarai banyak gelar dan musim tidak berbeda. Kami berlatih keras demi juara," pungkas bek asal Brasil itu.

Selain mendatangkan Mourinho, Madrid sudah mendatangkan sejumlah pemain untuk memperkuat skuadnya. Di antaranya Angel Di Maria dan Pedro Leon yang sama-sama menempati pos sebagai winger.
( nar / nar )
Sumber: detiksport
Photobucket

Asyiknya Membuat Karakter di FIFA 11

15 Jul 2010


Jakarta - FIFA boleh jadi adalah salah satu game yang amat digandrungi, terutama bagi gamer pecinta sepak bola. Nah lewat versi terbaru bertajuk FIFA 11, Electronic Arts (EA) berupaya memanjakan para penggemarnya dengan menawarkan sejumlah fitur menarik seperti Creation Center.

Creation Center adalah salah satu fitur andalan dalam FIFA 11. Melalui fitur ini, pemain dapat dengan leluasa membuat sendiri karakter yang mereka inginkan. Ingin membuat tokoh yang mirip dengan wajah Anda? Atau ingin membuat pemain favoritnya menggunakan asesoris khusus? Semua hal tersebut dapat dilakukan dalam game ini.

"Memiliki fitur untuk mengubah konten hingga tahap membuat karakter, menambahkan asesoris pemain, hingga melakukan manajemen strategi bakal mengasah kreativitas pemainnya,"ujar David Rutter, Produser FIFA 11 untuk Xbox 360 dan PS3, seperti dikutip detikINET dari Operation Sport, Kamis (15/7/2010).

Selain menyuguhkan fitur pembuatan karakter, pada FIFA 11 EA mengklaim telah melakukan perombakan besar yang membuat para pemain dalam game ini terlihat lebih 'hidup'. Hal tersebut didapat berkat penggunaan fitur bertajuk Personality+.

FIFA 11, dijadwkan segera rilis pada bulan September 2010 mendatang untuk berbagai platform seperti, PS3, Xbox 360, PC, Nintendo Wii, PS2, Nintendo DS, dan PSP. ( eno / wsh )
Sumber: detikinet
Photobucket

KNOW YOUR RIVALS: Belanda vs Spanyol

11 Jul 2010


Pertarungan di lini tengah akan menjadi penentu final di Soccer City ini.

Maarten Stekelenburg vs Iker Casillas
Kiper Ajax Amsterdam ini menjadi pilihan terbaik setelah pensiunnya Edwin van der Sar. Meskipun kerap mendapat kritikan karena penampilannya yang tidak konsisten, Stekelenburg berhasil menjawab kepercayaan dari pelatih van Marwijk di awal turnamen, meskipun melakukan beberapa kesalahan di semi-final lalu. Casillas adalah Casillas, ketenangan, pengalaman, dan bakatnya membuat lini belakang Spanyol lebih stabil karena sadar di belakang mereka masih ada kiper yang dapat dipercaya.

Gregory van der Wiel vs David Villa
Jika David Villa dipasang di sayap kiri, van der Wiel akan bekerja keras untuk membuktikkan pujian yang terus berdatangan bagi bek kanan binaan Ajax itu. Keberhasilan Villa menjadi tumpuan serangan Spanyol saat ini membuat tanggung jawab semakin berat di bek muda kelahiran 3 Februari 1988 itu. Villa juga dipastikan tak akan tinggal diam jika dijaga ketat van der Wiel. Ambisi pribadi untuk menjadi pencetak gol terbanyak, sekaligus hasrat untuk membawa Spanyol menjadi juara Piala Dunia pertama kali dipastikan membuat Villa akan mencuri setiap kesempatan yang diterimanya.

Wesley Sneijder vs Xavi
Gaya permainan serupa antara kedua tim harus didukung oleh lini tengah yang memadai. Pada Piala Dunia kali ini, Xavi sudah menciptakan 25 peluang bagi rekan-rekannya untuk mencetak gol, berbeda setidaknya delapan dari pemain lainnya. Secara total, Xavi telah mampu mengirimkan bola ke rekannya 509 kali dari 560 umpan yang dicobanya. Hanya Dunga pada 1994 yang mampu lebih dari itu, dan untuk final kali ini, Xavi akan berperan penting dalam upaya kedua tim menguasai bola. Di sisi lain, Sneijder selalu menjadi pahlawan Oranye saat diperlukan, dan pahlawan Inter dalam meraih tiga gelar musim lalu itu juga akan berusaha menjadi pencetak gol terbanyak sekaligus pemain terbaik pada Piala Dunia kali ini, yang tentunya akan sangat terbantu jika Belanda berhasil keluar sebagai juara.

Robin van Persie vs Carles Puyol
Seperti Fernando Torres di La Furia Roja, van Persie belum menunjukkan kapasitas sejatinya sebagai ujung tombak utama. Hal itu membuat ambisi striker Arsenal itu untuk membobol gawang Spanyol semakin tinggi. Tetapi ia tak akan mendapatkannya dengan mudah, terlebih setelah Puyol tampil gemilang di Afrika Selatan, ditambah lagi dengan kepercayaan diri yang meningkat akibat gol penentu kemenangan atas Jerman di semi-final.

Bert van Marwijk vs Vicente Del Bosque
Inilah final Piala Dunia pertama bagi kedua pelatih. Del Bosque akan mendapat sedikit keuntungan, mengingat pengalamannya membawa Real Madrid menjadi juara Liga Champions, cukup berbeda jika dibandingkan dengan van Marwijk yang 'hanya' membantu Feyenoord meraih Piala UEFA. Namun, van Marwijk sukses menerapkan gaya permainan baru yang berbeda dengan 'Total Football', sementara Spanyol sedikit banyak terpengaruh gaya permainan Barcelona, yang tentunya mendapatkan sentuhan dari maestro sepakbola Belanda Johan Cruyff.

Secara umum, strategi jitu pelatih dalam melumpuhkan umpan-umpan pendek lawan, serta kekuatan dan kreatifitas lini tengah akan menentukan siapa yang lebih dahulu mendapatkan Piala Dunia pertama mereka.
Sumber: goal.com
Photobucket

Logo Piala Dunia 2014 Diluncurkan

9 Jul 2010


Johannesburg - Menjelang berakhirnya perhelatan turnamen Piala Dunia Afrika Selatan 2010, FIFA meluncurkan logo Piala Dunia berikutnya yang akan digelar di Brasil empat tahun mendatang.

Logo tersebut bergambar tangan yang saling berkaitan membentuk trofi Piala Dunia. Warna hijau mendominasi, dihiasi kuning, sebagaimana dua warna itu adalah identitas Brasil.

Dalam acara peluncuran di Johannesburg, Kamis (8/7/2010) malam waktu setempat, Presiden FIFA Sepp Blatter berujar bahwa logo tersebut mencerminkan sepakbola sebagai bagian dari kehidupan manusia, terutama di negara-negara Amerika Selatan seperti Brasil.

"Saya sangat suka logonya karena ada tiga tangan bergandengan. Ini mencerminkan kehidupan manusia dalam sepakbola," ujar Blatter seperti dikutip oleh Football Insider.

"Piala Dunia 2014 akan penuh dengan kesenangan dan kegembiraan. Sepakbola telah menjadi agama di Brasil. Ini saatnya sepakbola kembali CONMEBOL (Amerika Selatan)," imbuhnya.

Brasil sebagai juara dunia lima kali tidak pernah lagi menjadi tuan rumah sejak 1950. Negara Amerika Selatan terakhir yang menjadi tuan rumah adalah Argentina di tahun 1978.

"Ini tentang kemanusiaan karena sepakbola lebih dari sekadar menendang bola atau pertandingan," tambah Blatter.

Acara peluncuran logo juga dihadiri antara lain Presiden Brasil Luiz Inacio 'Lula' da Silva, mantan bintang Tim Samba seperti Cafu, pelatih Carlos Alberto Pereira, serta pejabat dan figur sepakbola penting seperti Michel Platini dan Franz Beckenbauer.

(a2s/mrp)
Sumber: pialadunia.detiksport
Photobucket

Perbatasan Aceh-Sumut Membentuk Tulisan Allah

8 Jul 2010


Teknologi Google Earth sering menampilkan gambar yang mencengangkan. Setelah menampilkan gambar mirip Jesus di belahan Eropa, tepatnya di wilayah Hongaria timur, kini gambar yang diambil via setelit itu menampilkan gambar bertuliskan lafadz Allah.

Gambar ini secara tak sengaja ditemui Agung Dwi Nurcahya, Seorang staf pada Geographic Information System (GIS ) Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser (BPKEL) pada 6 Juli 2010 lalu. Agung Dwi Nurcahya mengambil foto perbatasan Aceh-Sumut dengan mengakses teknologi Google Earth.


Agung menyebutkan bila titik lokasi lafaz Allah yang ia jumpai berada di perbatasan Provinsi Aceh dengan Sumatera Utara. Nama daerah tersebut di peta topografi, satu berbanding lima puluh ribu (1: 50.000) adalah kawasan Burni Uning Tualang, Kabupaten Gayo Lues. Daerah tersebut termasuk dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang telah ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional dalam fungsi dan daya dukung lingkungan.

Agung menegaskan bahwa gambar tersbeut tidak rekayasa. Sehingga bagi siapapun yang merasa meragukannya dapat melihat langsung di Google Earth. Gambar tersebut ditemukan saat dirinya memonitor kawasan hutan via satelit. "Sejak lima tahun terakhir ini, saya bekerja di Aceh dengan bidang tugas memonitor hutan via setelit dan lewat foto udara," kata dia.

Dia katakan, bila asma Allah yang dapat dilihat lewat citra satelit ini, berada di antara lembah-lembah yang dalam, serta pegunungan yang menjulang dan tertutup hutan yang lebat. Titik koordinat gambar bertuliskan lafadh Allah ini berada di latitude 3°48'39.81"N dan longitude 97°46'17.01"E. Eye altitude 20 km. Northing-nya diputar lk 100 derajat ke barat (West).

Bagi mereka yang meragukan ini, kata dia tentunya dapat melihatnya langsung lewat citra satelit yang tentunya dapat diakses selama 24 jam di seluruh dunia dengan aplikasi Google Earth. "Mudah-mudahan temuan ini dapat bermanfaat bagi banyak orang," kata dia.(slm/fuz/jpnn)
Sumber: jpnn.com Photobucket

Duel Kunci Jerman vs Spanyol

7 Jul 2010


Jerman dan Spanyol akan saling 'membunuh' di Stadion Moses Mabhida, dinihari nanti, Kamis 8 Juli 2010, untuk memperebutkan satu tiket tersisa ke final Piala Dunia 2010. Menarik untuk melihat duel antar lini pada pertandingan nanti.


Miroslav Klose vs Carles Puyol

Dua pemain veteran, Klose dan Puyol, akan saling berjibaku di pertahanan Spanyol. Dan Puyol pastinya akan menjaga mati-matian gawang Iker Casillas dari ancaman striker yang kurang dua gol lagi untuk menjadi pemain tersubur di ajang Piala Dunia.

Meski sempat diragukan sebelum Piala Dunia 2010 berlangsung, Klose membuktikan bahwa ketajamannya belum pudar. Striker Bayern Munich ini telah mengoleksi empat gol, tertinggal satu dari bomber timnas Spanyol David Villa.

Dengan dukungan Lukas Podolski di kiri dan Mesut Oezil dari tengah, Klose menjadi striker yang patut dijaga ketat oleh Puyol pada pertandingan nanti.

Puyol sendiri adalah senterbek yang berhasil membalikkan kritikan setiap saat. Meski permainannya sempat dianggap sudah habis, namun bek 32 tahun ini selalu bisa memberikan yang terbaik bagi timnas Spanyol dan Barcelona.

Mesut Oezil vs Sergio Busquets

Menarik untuk melihat duel dua pemain muda yang sedang menanjak namanya. Oezil dituntut untuk menyuplai umpan-umpan matang kepada striker Jerman, namun pemain Werder Bremen tersebut harus bisa melewati hadangan Busquets, yang menjadi andalan Vicente Del Bosque sejak di Piala Dunia 2010.

Selain bisa membuka peluang bagi striker, Oezil juga punya kemampuan untuk membobol gawang lawan dengan tendangan kaki kirinya. Hal itu diperlihatkan Oezil saat menjadi penentu kemenangan 1-0 Jerman melawan Ghana di babak grup.

Busquets harus bekerja keras untuk bisa menghentikan pergerakan Oezil. Sebelum turnamen berlangsung, pemilihan Busquets sempat dipertanyakan, namun gelandang Barcelona ini membuktikan bisa bersanding dengan Xabi Alonso di lini tengah Spanyol.

Bastian Schweinsteiger vs Xavi Hernandez

Salah satu kunci sukses permainan Spanyol selama ini adalah penguasaan bola dan umpan-umpan pendek mematikan yang dikomandoi oleh Xavi. Dan tugas berat telah menanti Schweinsteiger untuk bisa menjauhkan Xavi dari bola dan membuat Spanyol frustrasi.

Schweinsteiger menjadi salah satu pemain yang penampilannya luar biasa pada Piala Dunia 2010. Gelandang Bayern Munich ini bisa menggantikan peran Michael Ballack dengan sempurna. Bertahan, mengatur irama permainan, menyerang dan mencetak gol, adalah suatu yang dilakukan Schweinsteiger.

Xavi sendiri belum menemukan permainan terbaiknya selama di Afrika Selatan, tetap sang maestro menjadi salah satu kunci sukses Spanyol. Bahkan gelandang 30 tahun ini menjadi rajanya umpan di Piala Dunia 2010.

Philipp Lahm vs David Villa

JIka Lahm mampu meredam Villa, maka Spanyol akan kehilangan 50% serangan mereka. Pasalnya, selama di Piala Dunia 2010 praktis Spanyol hanya mengandalkan striker anyar Barcelona tersebut.

Lahm tidak boleh membiarkan Villa mendapat satu pun peluang pada pertandingan nanti. Kapten timnas Jerman itu akan mendapat bantuan dari Per Mertesacker atau pun Arne Freidrich. (adi)
Sumber: pialadunia.vivanews
Photobucket

Uruguay Siap Cakar Oranje

6 Jul 2010


Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir, Uruguay berhasil lolos ke semifinal Piala Dunia. Malam ini kesebelasan Uruguay harus menghadapi tim nasional Belanda untuk memperebutkan tempat di final. Masa lalu sepak bola negara Amerika Latin ini amat cemerlang, namun prestasi gemilang Uruguay sudah lama terkubur.

Kali ini, Uruguay berdebar penuh ketegangan. Duel malam ini mungkin tak akan jadi pertandingan spektakuler, namun yang pasti Uruguay siap mencakar Oranje.

La garra charrua atau 'cakar charrua' pasti bisa memberi kekuatan pada kesebelasan nasional. Demikian tulis media Uruguay mengenai pertandingan Selasa (06/07) malam. Media merujuk kepada Charrua, penduduk asli Uruguay, yang punya tekad kuat dalam menghadapi tantangan apa pun.

Alun-alun Penuh
Berbeda dengan warga Belanda, 3,2 juta penduduk Uruguay tidak berkeliaran dengan kaus kesebelasan nasional. Suasana kota pun normal-normal saja, tak ada atribut sepak bola dipamerkan. Namun beberapa minggu terakhir, selepas pertandingan Uruguay, alun-alun selalu penuh sesak oleh orang-orang yang merayakan kemenangan tim nasional. Mereka bangga, akhirnya kesebelasan nasional mereka mengikuti jejak nenek moyang yang cemerlang.

Prestasi gemilang Uruguay di masa lalu mungkin tak bisa ditandingi lagi. Pada Olimpiade 1924 di Paris dan Olimpiade 1928 di Amsterdam, Uruguay merebut medali emas. Keberhasilan ini membuat FIFA, yang waktu itu baru didirikan, memutuskan menjadikan Montevideo, ibukota Uruguay, sebagai tuan rumah Piala Dunia pertama.

Piala Dunia pertama yang digelar tahun 1930 kembali dimenangkan Uruguay, sang tuan rumah. Empat tahun kemudian, pada Piala Dunia di Roma, Uruguay mengundurkan diri dari kompetisi sebagai protes menentang rezim fasisme Benito Mussolini. Dan pada 1950 di stadion terkemuka Maracaná di Rio de Janeiro, Uruguay berhasil menaklukkan Brasil di final dengan 2-1.

Satu-satunya
Sudah berhari-hari media massa Uruguay dipenuhi sejarah sepak bola Uruguay. Tentu saja, media juga menganalisis kualitas pemain kesebelasan nasional saat ini, seperti Diego Forlán, pemain Atlético Madrid, Luis Suárez dan Nicolás Lodeiro, yang juga bermain untuk Ajax. Ketidakhadiran penyerang Suarez di semifinal, akibat kartu merah yang diterimanya ketika bertanding melawan Ghana, merupakan bencana bagi Uruguay.

Senin (05/07) kapten Diego Lugano masih belum berani berkomentar mengenai kemungkinan lolos ke final. Namun ia cukup puas dengan hasil pertandingan sampai saat ini: luar biasa bahwa negara kecil seperti Uruguay jadi satu-satunya negara Amerika Latin yang masih bertahan di Piala Dunia. Sedangkan negara-negara Latin lainnya, Brasil yang penuh percaya diri, Argentinia, dan Paraguay sudah terlebih dahulu diusir pulang.

Dalam wawancara dengan koran La Repúplica, Gelandang Diego Pérez menyatakan, "ia merasa terhormat untuk mewakili seluruh kontinen Amerika Latin." Perez sadar, Belanda adalah "lawan kuat dengan teknik sangat bagus," namun ia juga percaya, timnya mampu mengambil langkah tepat pada waktu yang tepat.

Spektakuler
Koran Spanyol El País menulis, sudah empat kali Uruguay dan Belanda bertanding melawan satu sama lain. Tiga dari empat pertandingan dimenangkan Uruguay. Satu-satunya kekalahan Uruguay terjadi pada Piala Dunia 1974 di Jerman, ketika tim Belanda bermain dengan sangat spektakuler. Sejak saat itu, di seluruh Amerika Selatan, kesebelasan Belanda dijuluki 'Naranja Mecánica' - merujuk pada permainan tanpa cacat yang disajikan Oranje.

Óscar Washington Tabárez, pelatih Uruguay, mengakui kekuatan tiga negara Eropa yang masih bertahan di Piala Dunia dan berusaha memperebutkan titel Juara Dunia di Afrika Selatan. Toh ia lebih percaya kepada kemampuan timnya. "Kami punya impian besar. Jika kami tidak punya mimpi dan tak berani mencoba mewujudkannya, kami tak akan berada di sini sekarang."
Sumber: Radio Nederland Wereldomroep (RNW)
Photobucket

Jerman Bantai Argentina

3 Jul 2010


Jerman melangkah mantap ke babak semifinal usai membabat Argentina 4-0. Dua gol wakil Eropa dikemas oleh Miroslav Klose yang mencatat penampilan ke-100 dalam laga ini.

Dwi gol yang dikemas Klose membawa pemain bernomor punggung 11 itu kini tinggal terpaut satu gol dari top skorer Piala Dunia, Ronaldo Luiz.

Selain gol Klose, dua gol Jerman lainnya dikemas oleh Thomas Mueller dan Arne Friedrich.

Gol-gol Jerman yang bersarang ke gawang Sergio Romero terjadi akibat rapuhnya barisan belakang Tim Tango.

Di semifinal Der Panzer menunggu pemenang antara Paraguay kontra Spanyol yang akan berduel pada Minggu (4/7/2010) dinihari WIB.

Jalannya Pertandingan

Miroslav Klose menjalani laga ke-100 bersama Jerman. Striker bernomor punggung 11 ini dipasang sebagai starter dalam laga yang digelar di Green Point Stadium, Cape Town, Sabtu (3/7/2010) malam WIB.

Gol! Jerman membuka skor lewat tandukan Mueller yang memanfaatkan umpan dari Bastian Schweinsteiger di menit ketiga.

Ini merupakan gol keempat yang dibukukan Mueller di sepanjang turnamen di Afrika Selatan kali ini.

Selanjutnya wakil Eropa semakin agresif. Serbuan Mesut Oezil dari sayap kiri berhasil menembus pertahanan Argentina. Namun bola yang diarahkan ke kotak penalti oleh pemain berdadarh Turki itu berhasil diamankan bek ARgentina.

Menit ke-14, Tango mencoba membangun serangan. Upaya yang dibangun Angel Di Maria yang berusaha mengirim umpan ke Gonzalo Higuain masih mampu dihalau oleh pemain bertahan Jerman.

Upaya Argentina kembali kandas. Di menit ke-21 Lionel Messi mengirim bola terobosan ke kotak penalti. Jabulani coba dikejar Carlos Tevez, namun Carlitos kalah cepat dari kiper Manuel Neuer.

Klose! Menit ke-23 striker bernomor 11 ini mendapatkan peluang bagus. Berawal dari tusukan Mueller dari sisi kiri, selanjutnya pemain muda Jerman itu mengirimkan bola ke tengah kotak penalti. Klose yang berdiri bebas menerima bola dan melepaskan tembakan yang masih melintas di atas gawang wakil Amerika Selatan.

Setengah jam babak pertama berjalan, peluang Argentina melalui tendangan bebas Lionel Messi masih gagal membuahkan hasil. Sepakan pemain Barcelona itu melambung di atas gawang Jerman.

Dua menit berselang, giliran Angel Di Maria yang punya kans. Namun sepakannya masih terlalu pelan dan tidak mendatangkan kesulitan bagi Neuer.

Tak lama kemudian Neuer kembali beraksi, kali ini menangkal bola tendangan Gonzalo Higuain. Menerima bola sodoran dari Otamendi, El Pipita sukses mengecoh Arne Friedrich dan melepas eksekusi yang masih bisa dikandaskan Neuer.

Wasit menganulir gol Argentina di menit ke-35 karena ada pemain yang terjebak off-side.

Sepakan keras Lukas Podolski tujuh menit menuju jeda masih menyamping dari gawang Argentina.

Kerjasama Lahm dan Mueller dua menit menjelang turun minum hampir melahirkan gol kedua Jerman. Namun tendangan Mueller masih membentur Nicolas Burdisso dan hanya melahirkan sepak pojok.

Di Maria! Dua menit babak kedua berjalan, pemain bernomor punggung tujuh ini melepas tembakan dari luar kotak penalti. Bola yang diarahkan ke tiang jauh gagal dijangkau Neuer, namun masih melenceng tipis dari sasaran.

Menit ke-53, Argentina kembali menyerbu. Umpan silang Di Maria dari sayap kanan diterima Maxi Rodriguez dan diteruskan kepada Tevez. Carlitos melepas tembakan yang masih membentur muka dari Per Mertesacker.

Lima menit berselang, ancaman dihadirkan Jerman. Umpan silang Jerome Boateng dari sayap kiri berhasil dihalau Romero sebelum bola disambar Klose.

Tevez! Menit ke-62 pemain Manchester City itu melepas tembakan dari luar kotak penalti yang masih bisa ditangkap Neuer. Empat menit berselang kiper Schalke itu kembali menggagalkan upaya Argentina, kali ini lewat tendangan Angel Di Maria yang sebelumnya berhasil mengecoh Jerome Boateng.

Jerman menambah gol di menit ke-68 lewat Klose dengan memanfaatkan kesalahan komunikasi yang terjadi antara Nicolas Burdisso dan Sergio Romero.

Gol ini berawal dari umpan dari Thomas Mueller, selanjutnya Podolski berhasil menusuk ke kotak penalti tanpa pengawalan. Kemudian Poldi mengirimkan umpan ke arah Klose yang berdiri bebas. Tanpa ampun pemain bernomor punggung 11 itu melesakkan bola ke dalam gawang yang sudah kosong.

Tidak lama setelah menyunting gol kedua, Jerman kembali menambah keunggulan. Kali ini lewat kaki Arne Friedrich.

Gol yang lahir di menit ke-74 ini lahir setelah Bastian Schweinsteiger berhasil melewati penjagaan Angel Di Maria dan Javier Pastore.

Schweini selanjutnya mengirimkan umpan ke arah Friedrich. Meski mendapat penjagaan dari Gabriel Heinze, namun Friedrich berhasil melesakkan bola ke gawang Argentina. 3-0 Jerman memimpin.

Jerman nyaris menambah gol keempat. Tendangan Toni Kroos dari luar kotak penalti masih bisa ditangkal Sergio Romero.

Messi! Empat menit menuju bubaran, nyawa permainan Argentina ini melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang masih tepat di tangkapan Neuer.

Jerman mengunci kemenangan dua menit menuju bubaran lewat gol kedua Miroslav Klose. Gol ini lahir berkat umpan yang dilepas Mesut Oezil.

Susunan Pemain

Argentina: 22-Sergio Romero; 4-Nicolas Burdisso, 2-Martin Demichelis, 14-Javier Mascherano, 6-Gabriel Heinze, 15-Nicolas Otamendi (23-Javier Pastore 69'), 10-Lionel Messi, 7-Angel Di Maria (16-Sergio Aguero 75'), 20-Maxi Rodriguez, 9-Gonzalo Higuain, 11-Carlos Tevez


Jerman: 1-Manuel Neuer; 3-Arne Friedrich, 17-Per Mertesacker, 20-Jerome Boateng (2-Marcell Jansen 71'), 16-Philipp Lahm, 7-Bastian Schweinsteiger, 6-Sami Khedira (18-Toni Kroos 77'), 8-Mesut Oezil, 10-Lukas Podolski, 13-Thomas Mueller (15-Piotr Trochowski 83'), 11-Miroslav Klose (nar/arp)
Sumber: pialadunia.detiksport
Photobucket

Brasil Vs Belanda, Laga Balas Dendam

2 Jul 2010


Port Elizabeth – Sejauh ini sepakbola total football yang menjadi ciri khas Tim Oranye belum terlihat. Hal serupa juga dialami Brasil yang belum bisa menampilkan permainan menarik ala Samba, sebagai ciri khas skuad asuhan Carlos Dunga. Kini keduanya dipaksa harus bisa menampilkan ciri khas permainan mereka untuk merebut tiket ke fase semi final dalam laga perdana babak delapan besar di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth, Jumat (2/7) malam WIB.

Sejauh ini Belanda memang lebih sukses melahap semua kemenangan dari empat laga terakhir. Namun hal tidak lebih hanya untuk bisa mengamankan mereka demi bisa terus melaju ke babak selanjutnya, tanpa menampilkan total football yang menjadi ciri khas permainan negeri kincir angin tersebut. Bert van Marwijk lantas dikritik lantaran gagal mengadopsi gaya menyerang yang menjadi ciri khas Tim Oranye.

Sejak dulu kala Belanda memang terkenal dengan gaya permainan yang menarik. Meski akhirnya mereka harus gagal setelah tidak pernah meraih gelar Piala Dunia. Kali Belanda dipaksa untuk bisa mengatasi Brasil lewat permaian khas mereka dengan lebih percaya diri. Formasi 4-2-3-1 yang selama ini sukses ditampilkan skuad Van Marwijk terbukti efektif dalam mentasai lawan dan mendorong lini tengah mereka untuk dapat mencetak gol.

Tim-tim seperti Denmark, Jepang, Kamerun, dan Slowakia mampu ditaklukkan Mark van Bommel cs di lapangan. Sayang, Robin Van Persie yang selama ini menjadi harapan Belanda untuk bisa memborong banyak gol belum bisa menuntaskan tugasnya dengan sempurna. Beruntung lini tengah mereka yang dihuni Arjen Robben, Wesley Sneijer sukses mengatasi kekeuarangan di lini depan dengan penampilan mengesankan.

Menghadapi Brasil, Belanda juga akan tampil dengan ambisi balas dendam setelah mereka di singkirkan Tim Samba pada babak semifinal Piala Dunia 1998 di Prancis lewat darama adu penalti. Skuad Van Marwijk punya modal itu dengan rekor tak terkalahkan dalam 23 laga terakhir untuk dapat mengatasi skuad Cralos Dunga.

Di sisi lain, Brasil yang punya rekor mengesankan sepanjang sejarah Piala Dunia, juga tampil memmesona hingga mereka bisa menembus delapan besar sejauh ini. Tergabung dalam grup G atau ‘Grup Neraka’ Lucio dkk tidak pernah mendapat kesulitan untuk dapat mengatasi lawan-lawannya. Terakhir, mereka bahkan mampu melibas Chili 3-0 di babak perdelapan final. Padal Chili merupakan salah satu tim yang sanggup membuat juara Piala Eropa Spanyol harus bekerja keras untuk meraih kemenangan 2-1 di
panyisihan grup H.

Pun demikian, Brasil yang belum pernah sekali pun absen di kancah Piala Dunia, belum bisa menampilkan permainan sepakbola indah yang menjadi ciri khas mereka dalam sepakbola. Maklum, sang pelatih, Dunga, tampaknya hanya ingin mementingkan hasil akhir ketimbang harus menampilkan permainan indah tersebut, meski permainan Lucio dkk lebih cenderung membosankan.

Selama ini Brasil dikenal dengan permainan berbahaya dengan mengandalkan serangan balik cepat. Namun menghadapi Belanda, hal itu tentu bukan menjadi jaminan skuad Dunga untuk bisa meraih kemenangan. Apalagi selama ini Belanda belum sekalipun memamerkan kecepatan permainan mereka dari dua sisi sayapnya.

Van Marwijk tidak punya masalah cedera pemain dan bisa memudahkan dirinya dalam menerapkan formasi 4-2-3-1. Dengan menempatkan Nigel De Jong menjadi tandem Van Bommel di lini tengah. Sementara Arjen Robben dan Dirk Kuyt akan berada di antara Wesley Sneijder yang menjadi penopang Robin van Persie sebagai ujung tombak. Sedangkan Brasil masih tidak bisa diperkuat Elano akibat cedera, sehingga perannya digantikan Daniel Alves di lini tengah. Hal serupa juga dialami Ramires yang kemungkinan akan digantikan Josue sebagai lubang pertahanan.

(cw-7/sir)

PRAKIRAAN PEMAIN

Belanda (4-2-3-1): Stekelenburg, Van der Wiel, Heitinga, Mathijsen, Van Bronckhorst, Van Bommel, De Jong, Robben, Sneijder, Kuyt, Van Persie

Brasil (4-2-3-1): Julio Cesar, Maicon, Lucio, Juan, Bastos, Gilberto Silva, Josue; Alves, Kaka, Robinho, Luis Fabiano.
Sumber: poskota
Photobucket